Sabtu, 17 Desember 2011

Indonesia

Indonesia memiliki beragam kekayaan spesies hewan darat dan laut. Hal itu dipengaruhi oleh tanahnya yang subur dari lava gunung berapi dan kandungan mineral yang terdapat di tanah dan di laut apalagi iklim sedang di Indonesia berlangsung sepanjang tahun

Flora dan fauna Indonesia dibagi berdasarkan garis imajiner yang bernama Garis Wallace. Garis ini terbentang antara Bali dan Lombok, berlanjut ke utara antara Kalimantan dan Sulawesi. Di bagian barat Garis Wallace, flora dan fauna-nya berasal dari Asia, sedangkan di bagian timur garis, berkumpul flora dan fauna serupa dengan yang ada di Australia.

Keberagaman tumbuhan di negara kepulauan dipengaruhi curah hujan dan ketinggian tanah. Di pulau yang curah hujannya tinggi seperti Sumatra, Kalimantan, dan Papua maka hutan hujan menutupi sebagian besar wilayah yang luas tersebut. Hutan-hutan ini kaya akan kayu yang  berharga, pohon-pohon beraroma, rempah-rempah, juga buah-buahan tropis yang eksotis. Di negeri ini Anda dapat menemukan bunga Rafflesia arnoldi di Bengkulu sebagai salah satu bunga raksasa yang unik di dunia. 
Satwa Indonesia sangat beragam, mulai dari rusa Jawa (atau kancil), badak bercula satu hingga orangutan di Sumatra dan Kalimantan, anoa di Sulawesi, komodo di NTT serta burung cenderawasih yang elok dan ceria di Papua.
Untuk melestarikan flora dan fauna yang unik ini, pemerintah Indonesia telah membuat 44 taman nasional tersebar di seluruh Nusantara, baik itu  di darat maupun di laut. Banyak cagar alam menawarkan paket ekowisata atau taman botanical hingga kebun binatang.

Tinggal di lebih 17.508 pulau, bangsa Indonesia saat ini berjumlah lebih dari 200 juta jiwa meliputi lebih dari 200 etnik. Setelah kemerdekaan 1945, pembauran dan pernikahan yang berbeda suku budaya telah menjadikan penduduknya memiliki keeratan yang lebih luas.

Mayoritas peduduk Indonesia memeluk agama Islam, sedangkan di Bali agama Hindu lebih dominan. Di daerah lainnya seperti Minahasa di Sulawesi Utara, dataran tinggi Toraja di Sulawesi Selatan, pulau Nusa Tenggara, dan sebagian besar Papua, dataran tinggi Batak dan juga Pulau Nias di Sumatra Utara, mayoritas penduduknya beragama Katholik dan Protestan. Secara keseluruhan pada dasarnya masyarakat Indonesia sangat religius.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia membawa masyarakatnya untuk memiliki sikap toleransi terhadap setiap penganut agama, adat dan tradisi. Hal itu semakin diperkuat dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua".

Walaupun kalangan mudanya di kota-kota besar hidup modern dan mengikuti tren dunia namun dalam hal pernikahan mereka tetap melakukan upacara tradisi kedua orang tua mereka. Jadi dalam pernikahan beda suku, akad nikah dan tradisi pernikahan dapat mengikuti keluarga pengantin wanita, sementara selama resepsi dekorasi dan kostum mengikuti tradisi etnis mempelai pria, atau sebaliknya. Pernikahan dan resepsi pernikahan di Indonesia menjadi ajang pengenalan adat dan tradisi Indonesia yang beragam. Pernikahan juga sering menjadi kesempatan untuk menampilkan status sosial, kekayaan sekaligus selera berpakaian seseorang. Bahkan di desa-desa, ratusan atau bahkan ribuan undangan berbaris untuk memberi selamat kepada pasangan pengantin dan orang tua mereka yang duduk di atas pelaminan kemudian menikmati pesta pernikahan dan hiburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar