Minggu, 23 Juni 2013

Wisata BOGOR

CURUG NANGKA

Curug Nangka adalah sebuah kawasan wisata air terjun yang terletak di Ciapus, Bogor, Jawa Barat yang masuk dalam, naungan RPH Gunung Bunder, BKPH Bogor KPH Kabupaten Bogor.  Daya Tarik Utama Wana Wisata Curug Nangka adalah air terjun yang mempunyai 3 tahap, dengan masing-masing memiliki ketinggian antara 10-20 m.  Selain Curug Nangka di kawasan ini juga dapat ditemui dua buah curug lagi, yaitu Curug Kawung dan Curug Daun.  Lokasi ketiga curug ini satu dengan yang lainnya berjarak sekitar 100 m dengan urutannya dari bawah adalah Curug Nangka, lalu Curug Daun dan terakhir adalah Curug Kawung.




Ketiga curug ini berada di kaki Gunung Salak pada ketinggian sekitar 750 m dpl dengan curah hujan 4000mm/tahun dengan suhu udara 20-22 C.  Selain menyajikan obyek wisata berupa air terjun, di kawasan Curug Nangka banyak sekali dijumpai kera-kera liar yang kerap sekali berani menghampiri pengunjung. 

Curug Daun dan Curug Kawung




Lokasi Curug Daun letaknya agak di atas dan harus melewati jalan yang agak lebar tetapi dengan kondisi jalan naik dan turun. Untuk mencapainya, dari tempat Curug Nangka harus naik terlebih dahulu, dan menyusuri pinggiran sungai (tidak bisa langsung mengikuti arus air melalui sungai). Jarak dari areal parkir sekitar 300 sampai 400 meter.  Curugnya tidak terlampau tinggi tetapi aliran airnya cukup deras. Ketinggian Curug Daun ini berkisar hanya sekitar 6 meter.




Sedangkan lokasi curug Kawung terletak di bagian hulu dari Curug Nangka.  Jarak dari Curug ini ke Curug Daun sekitar 1 km dengan kondisi jalan setapak yang memiliki kontur naik turun.  Tinggi Curug Kawung sekitar 25 meter dan letaknya di ceruk dikelilingi bukit yang hijau. Lokasi curug ini cukup terbuka sehingga lebih aman bila sewaktu-waktu terjadi air bah.



Peta dan Koordinat GPS: 6° 40' 4.12" S  106° 43' 37.09" E 

  
Aksesbilitas

Berjarak sekitar 25 km dari Kota Bogor melalui Ciapus  yang mana dapat ditempuh sekitar 30 sampai 45 menit berkendara hingga pintu gerbang dan dilanjutkan dengan jalan kaki sepanjang ±1,5 km.  Kondisi jalan menuju curug ini pada umumnya baik (beraspal) dan dapat dilalui kendaraan roda empat. .

Untuk yang menggunakan angkutan umum dapat menggunakan trayek 03 jurusan Bogor-Ciapus dari terminal Ramayana Bogor.  Berhenti di tujuan akhir yaitupertigaan sebelum pintu gerbang. Di pertigaan ini ada papan penunjuk jalan, bila belok kiri kearah Curug Nangka, dan belok kanan kearah Curug Luhur.
  Selanjutnya dari pertigaan di atas (pemberhentian akhir angkot) perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuju pintu gerbang sejauh 700 meter. Konsisi jalan lumayan menanjak dan sudah diaspal meskipun tidak mulus lagi.  Dari pertigaan ini juga tersedia ojek yang dapat disewa hingga ke pintu gerbang.Selain dari Ciapus, dapat juga ditempuh dengan kendaraan umum dari pertigaan Ciherang (bagi yang tinggal di wilayah Bogor Barat (Darmaga, Ciampea dll.)  Dari pertigaan Ciherang naik angkot ke jurusan Nambo. Turun di pertigaan sebelum Nambo ( orang daerah situ menyebutnya Pangkalan di Desa Sukajadi). Dari pertigaan Ciherang sampai Pangkalan Desa Sukajadi hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit dengan ongkos angkot Rp.4.000.  Selanjutnya dari Pangkalan tersebut naik angkot kembali dengan jurusan Ciapus (Warung Loa) yang melewati Curug Nangka dengan ongkos Rp 2000 dan membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit untuk sampai di pertigaan menuju Curug Nangka. 


Letak Curug Nangka itu sendiri tidaklah terlalu jauh dari pintu masuk sekitar 500 m atau hanya membutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki, namun lokasi curug ini yang cukup tersembunyi di dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing tinggi.  Medan untuk menuju ke lokasi Curug Nangka tersebut tidaklah sulit, dari pintu gerbang atau lapangan parkir harus melewati camping ground dengan terlebih dahulu menyebrangi jembatan sebelum hutan pinus.
  Dan dari camping groundkemudian menanjak sebentar hingga tiba di sungai.  Sungai ini merupakan bagian atas (hulu) dari Curug Nangka yang mana airnya mengalir ke bawah membentuk air terjun dengan dasarnya tidak terlihat.

Jika ingin melihat dasar curug ini harus 
turun ke jalur kanan bawah dari jalur utama di atas.  


Tiket dan Parkir

Tiket masuk (sudah termasuk asuransi jiwa) dan parkir  per kendaraan untuk sekali parkir.


Fasilitas dan Akomodasi

Selain untuk kegiatan hiking mengunjungi curug, wana wisata ini dapat juga digunakan untuk wisata berkemah karena di lahan ini tersedia area untuk camping ground.  


Fasilitas yang sudah tersedia dalam wana wisata ini adalah berupa pos jaga, pondok kerja, loket karcis, jalan setapak, tempat parkir , MCK, shelter (gardu pandang) tempat duduk, ruang informasi dan tempat sampah.  Juga 
banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan.

GUNUNG MAS

perjalanan ke daerah yang sudah sangat tersohor terutama bagi yang tinggal di sekitar Jabodetabek. Ya, Puncak, Jawa Barat atau lebih dikenal Puncak. Rata - rata orang menghabiskan waktu disini untuk melepas penat setelah seminggu bekerja dan bersantai di akhir pekan.

Banyak obyek wisata yang tersedia di daerah puncak, dan kali ini saya akan membahas salah satunya yaitu Agro Wisata Gunung Mas Puncak - Bogor milik PTP Nusantara VIII. 

Merupakan lahan luas yang terhampar dedaunan teh yang masih hijau dan asri berada di ketinggian 800 - 1200 meter dpl dengan suhu rata - rata 12-22 derajat celcius membuat obyek wisata ini banyak menyedot pengunjung.

Ada banyak yang akan Anda dan keluarga rasakan disini diantaranya :

1. Kolam pemancingan
2. Wisata jalan di tengah perkebunan teh / Tea Walk
3. Tea corner & Tea cafe
4. Terbang layang
5. Berkuda
7. Kolam pemancingan

8. Kolam air panas

dan masih banyak lainnya, dengan tiket masuk  :

1. Tiket masuk per Orang : Rp. 6.000
2. Pelajar / Mahasiswa : Rp. 4.000
3. Mobil : Rp. 7.500 
4. Bis : Rp. 10.000
5. Motor : Rp. 2.500

Jika Anda ingin berkuda, disana ada beberapa pemilik kuda yang dapat menyewakan kudanya untuk Anda naiki. Ada juga beberapa penginapan yang dapat Anda sewa untuk acara menginap dengan harga (Per 7 Mei 2012) : 
  FasilitasHari BiasaHari Libur (malam sabtu / Minggu)Lebaran / Natal / Tahun Baru
Kamar VIP (1 Kamar, Kap 2, Max 4 orang) 440.000 550.000 770.000
Kamar Standar (1 Kamar, Kap 2, Max 4 orang) 385.000 495.000 605.000
Bungalow 1 (5 kamar, kap 10, max 20 orang) 935.0001.045.000 1.210.000
Bungalow 2 (7 kamar, kap 14, max 28 orang) 1.210.0001.430.000 1.540.000
Bungalow 3 (3 kamar, kap 5, max 10 orang) 660.000 715.000 880.000
Bungalow 4 (3 kamar, kap 6, max 12 orang) 605.000 660.000 770.000
Pondokan (2 kamar, kap 4 max, 8 orang) 495.000 605.000 715.000
Rumah Kayu kelapa (2 kamar, kap 4 max, 8 orang) 715.000 825.000 880.000
Pangrango (1 S/D 4) 2 kamar kap 4, max 8 orang (2 kamar, kap 4 max, 8 orang) 990.000 1.100.000 1.210.000


Pabrik teh yang dimaksud adalah pabrik yang memproduksi teh bernama Walini. 

Anda pun dapat melihat para warga yang juga bekerja disana dan bisa merasakan kehangatan diantara masyarakat disana.


Rencanakan juga waktu yang tepat, mengingat Puncak menganut sistem penerapan satu jalur. 

   Waktu       Keterangan
   Sabtu    09.00 – 11.00       Ciawi - Puncak     

   15.00 – 17.00      Puncak - Ciawi
  Minggu    09.00 – 11.00        Ciawi - Puncak
      15.00 – 18.00       Puncak - Ciawi



Bagi Anda yang menggunakan sepeda motor, harap tetap berhati - hati dan jangan lupa membawa surat - surat lengkap agar selamat, aman dan nyaman.


Wisata Air Terjun di Cibodas


Alam dan keindahannya kerap menjadi pilihan wisata yang tepat. Apalagi, untuk orang-orang yang menghabiskan sebagian besar hari-harinya di kota besar. Walhasil, suasana alam menjadi incaran pada akhir pekan.
Kios penjual tanaman, makanan, dan cendera mata di Cibodas.
Kios penjual tanaman, makanan, dan cendera mata di Cibodas.
Satu dari banyak tujuan wisata alam di kawasan Puncak, Jawa Barat, ialah Kebun Raya Cibodas. Bila berangkat dari Jakarta, Kebun Raya Cibodas terletak sebelum Pasar Cipanas. Kebun Raya Cibodas bisa ditempuh melalui dua jalur, dari Simpang Tiga Paregrejen sejauh lima kilometer, dan dari Simpang Cibodas, dengan jarak kurang lebih sama.
Taman wisata yang didirikan pada 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann itu memanjakan pengunjung dengan berbagai pilihan. Bila ingin sekadar jalan-jalan, pengunjung bisa memutari lokasi kebun raya yang dipenuhi pohon-pohon rindang. Salah satu objek favorit ialah Araucaria Avenue, jalan setapak dari bebatuan yang dinaungi jajaran tumbuhan Araucaria.
Namun, bila ingin berwisata sambil menambah ilmu, bisa juga mampir ke Taman Lumut Cibodas. Taman Lumut Cibodas, sangat cocok dijadikan tempat belajar atau penelitian. Di dalam Taman Lumut, diperkirakan ada 216 jenis lumut dan lumut hati, yang dikumpulkan dari seluruh Indonesia.
Lintasan menuju air terjun Ciismun.
Lintasan menuju air terjun Ciismun.
Selain Taman Lumut, Kebun Raya Cibodas juga menyimpan koleksi anggrek, rhododendron, kaktus, mawar, tanaman obat, dan lain-lain. Kebun Raya Cibodas, pada awalnya didirikan untuk menampung koleksi tumbuhan dataran tinggi tropis basah, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan.
Satu kegiatan pelepas stres yang mengasyikkan dilakukan di Kebun Raya Cibodas adalah penjelajahan objek-objek wisata alam. Salah satu objek wisata alam yang relatif mudah dijangkau, yakni Air Terjun Ciismun, yang dituliskan Ci Ismun di papan petunjuk lokasi. Kehadiran air terjun ini bisa dibilang sebagai bonus tambahan bagi pengunjung yang menyempatkan waktu berkunjung ke Cibodas. Namun, untuk bisa menikmati keindahan air terjun setinggi 25 meter tersebut, pengunjung harus rela berjalan melintasi track (lintasan) berbatu.
air-terjun-ciismun  Pepatah mengatakan, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Demikian pula, pengunjung Air Terjun Ciismun harus rela berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit. Pengorbanan di lintasan yang terkadang menanjak itu akan terbayar lunas saat melihat keindahan Air Terjun Ciismun.
Jalur yang disediakan pengelola terbilang sangat bersahabat. Bebatuan kecil digunakan sebagai pijakan. Jadi, pengunjung hanya perlu mengikuti lintasan yang sudah ditata hingga ke lokasi air terjun.
Menapaki lintasan Ciismun juga tidak membosankan. Pemandangan kiri kanan di sepanjang jalan sangat indah. Lereng bukit yang terjal dan penuh pepohonan menjadi teman sempurna. Suara gemuruh air sungai yang kerap terdengar di sepanjang lintasan, adalah iringan musik alami yang meredam kebosanan, mengingatkan suasana sebuah pedesaan.
Berjalan santai di sepanjang lintasan juga tidak melelahkan. Jalur itu sangat bersahabat, tidak terlalu menguras tenaga. Lintasan tersebut juga aman untuk semua golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Di antara pengunjung pada Minggu pagi di akhir Maret itu, misalnya, terlihat pasangan muda dengan anak-anak balita mereka.
Keindahan panorama, kesejukan, dan kedamaian pengusir stres.

Keindahan panorama, kesejukan, dan kedamaian pengusir stres.

Kamis, 30 Mei 2013

Sejarah Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
2.  Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

INI ADALAH, INDONESIA .....!!!!!!!

( INDONESIA )




( SEBAGIAN KECIL JENIS HEWAN & PRIMATA INDONESIA )



(SEBAGIAN KECIL KEUNIKAN INDONESIA )


 

( SEBAGIAN KECIL  TANAH INDONESIA )




( SALAH SATU KEMEWAHAN KOTA DI INDONESIA)




( SALAH SATU OBJEK WISATA DI INDONESIA )